:: Selamat membaca | Semoga bermanfaat | FOLLOW ME @Insenia-id.blogspot.com ::

Thursday, May 22, 2014

Yuk, Bertemu Papilio Demoleus Si Ulat Jeruk

"Beruntungnya lagi, saya juga pernah secara tidak sengaja menjumpai saat sang kupu-kupu berusaha keluar dari kepompongnya yang rapuh"

Hai guys! Apa kalian menanam pohon jeruk di sekitar halaman rumah? Kalau iya pasti lah tak asing dengan hewan mungil ini. Merupakan anak atau larva dari kupu-kupu jenis Papilio Demoleus atau sering disebut Lime Butterfly atau kupu-kupu jeruk. Kupu-kupu ini sangat umum kita temukan beterbangan di antara bunga-bunga baik di halaman, taman maupun lahan kosong bersemak. Oleh para ahli, kupu-kupu jenis ini dimasukkan ke dalam golongan “swallowtail butterfly” walaupun ia tidak memiliki tonjolan mirip burung layang-layang pada sayap belakangnya.

Fase ulat atau larva dari kupu-kupu ini sangatlah lucu, saya pun ingat dulu waktu masih kecil saya sering sekali bermain atau sekedar menekan kepala ulat ini dengan lembut dan kemudian muncul lah tanduk berwarna merah dari kepala ulat tersebut. Meskipun hinggap di beberapa pohon lainnya, namun khusus untuk berkembang biak kupu-kupu ini hanya memilih pohon jeruk. Di daun jeruk inilah ia biasanya bertelur dan menetas menjadi larva dan kemudian berkepompong.

 Caterpie, salah satu tokoh Pokemon yang mengambil wujud dari ulat ini.

Ulat dari kupu-kupu jeruk menurut yang saya amati menjadi tiga fase atau bentuk dan warna yang berubah. Pertama, ukurannya sangat kecil, berwarna hitam, ada sedikit garis putih pada tubuh. Untuk yang kedua, sepertinya sudah beranjak remaja, mempunyai ciri-ciri ukuran tubuh medium, berwarna coklat gelap, dan terdapat beberapa duri yang berjarak renggang. Sementara tahap dewasa mempunyai ukuran tubuh yang paling besar, berwarna hijau bergaris coklat, dengan permukaan kulit yang sangat halus.

Suatu ketika saya pernah mengamati saat ulat berubah menjadi kepompong. Ulat ini mengeluarkan semacam benang yang lengket dari mulutnya dan memposisikan tubuhnya bergantung pada ranting pohon jeruk dengan posisi tubuh agak menekuk / membungkuk. Uniknya, ia tidak melilitkan benang tersebut pada tubuhnya seperti beberapa ulat pada umumnya, benang tersebut hanya terdiri dari satu helai untuk menggantung dan menarik tubuhnya pada posisi kepompong, saya kira itu adalah seutas benang yang kuat. Kemudian perlahan-lahan tubuh ulat tersebut semakin mengeras dengan permukaan tubuh yang semakin rata hingga menjadi kepompong.


Berikut beberapa fase kupu-kupu jeruk dan lamanya fase tersebut dalam hitungan hari.

  • Fase telur : 3 sampai 6 hari.
  • Fase larva / ulat : 13 dan atau 23 hari.
  • Fase kepompong : 8 sampai 22 hari.
  • Fase kupu-kupu : 4 sampai 6 hari, dengan rata-rata umur 5 hari.
Beruntungnya lagi, saya juga pernah secara tidak sengaja menjumpai saat sang kupu-kupu berusaha keluar dari kepompongnya yang rapuh. Warnanya sangat menarik. Pinggiran hitam dengan bercak bercak oval, persegi atau tak beraturan berwarna krem. Ada beberapa gradasi warna yang pernah saya lihat, mulai dari krem putih, krem kekuningan hingga krem coklat. Pada sayap belakangnya umum kita temukan 2 bercak orange mirip mata, yang mungkin berguna untuk menakuti predator. insenia-id.blogspot.com

4 comments: