Friday, May 30, 2014

Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Hidup di Perairan Indonesia

"Melihat fisiknya sekilas saja kita sudah yakin bahwa ikan ini adalah sebuah fosil hidup"

Hai guys! Indonesia sampai sekarang masih banyak menyimpan misteri yang tidak kita ketahui, salah satu yang sempat menggemparkan dunia adalah penemuan coelacanth. Ikan purba yang diperkirakan sudah punah ini ditemukan kembali di perairan Manado. Coelacanth merupakan cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Ikan ini memiliki ciri khas ikan-ikan purba pada umumnya, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat seperti batu. Ukurannya kira-kira 2/3 tubuh orang dewasa dan tubuhnya berwarna ungu gelap. Melihat fisiknya sekilas saja kita sudah yakin bahwa ikan ini adalah sebuah fosil hidup.

Coelacanth diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan sungai Chalumna tahun 1938. Setelah itu coelacanth kemudian ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut St. Lucia di Afrika Selatan. Itu artinya hewan ini hanya ditemukan di dua belahan dunia, yang pertama di Afrika bagian selatan, sementara yang lain membentang lebih dari 10.000 km jauhnya di perairan Sulawesi.


Di Indonesia, khususnya di Manado, Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1998, ikan raksasa ini tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia luas. Ikan temuan tersebut kemudian dikirimkan kepada seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann. Penemuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature.


Berikutnya pada bulan Mei 2007, seorang nelayan Indonesia menangkap seekor coelacanth di lepas pantai Sulawesi Utara. Ikan ini memiliki ukuran sepanjang 131 centimeter dengan berat 51 kg ketika ditangkap. Di Bunaken ikan ini juga pernah ditemukan hidup berenang dengan bebasnya. Kemungkinan masih terdapat populasi coelacanth yang lain di dunia, terutama di Indonesia, mengingat bahwa ikan ini hidup terisolir di kedalaman laut di sekitar pulau-pulau vulkanik. Hingga saat ini status taksonomi coelacanth Manado ini masih diperdebatkan.

Namun sayang nasib coelacanth tak seperti komodo. Jika saja pemerintah Indonesia mau memperhatikan dan menjaga perairan tempat hidup coelacanth tersebut, tak mustahil coelacanth dapat menjadi daya tarik lain dari Indonesia di mata dunia. Memang, negeri kita ini sangat kaya, semoga anak cucu kita senantiasa menjaganya dan bukan malah merusaknya. insenia-id.blogspot.com

2 comments:

  1. Subhaanallah....pertama kali lihat reportase ikan ini di siaran Net Geo Wild...semoga pemerintah segera melakukan langkah langkah strategis untuk melindungi spesies ini dan yg lainnya...sangat menakjubkan bahwa ikan ini masih hidup di samudera kita...

    ReplyDelete
  2. Thanks infonya...sangat menggembirakan...

    ReplyDelete