Monday, May 26, 2014

Terminal Tirtonadi Solo, Terminal Cita Rasa Bandara

"Banyak orang di forum internet berspekulasi pembangunan Terminal Tirtonadi ini ditengarai karena ketidakharmonisan Pemkot Solo dan Pemkab Boyolali terkait perbaikan Bandara Internasional Adi Soemarmo"

Hai guys! Apa perbedaan mencolok sebuah terminal bus dan bandar udara? Pasti salah satunya adalah fasilitas. Diantara terminal bus yang tersebar di Indonesia ternyata ada juga yang mempunyai fasilitas cukup lengkap dan tempat yang bersih layaknya bandara. Jika kamu pernah ke mampir ke Terminal Tirtonadi di Solo beberapa tahun yang lalu, coba bandingkan dengan yang sekarang. Beberapa fasilitas baru sudah mulai dibangun dan diperbaiki, seakan membuat kita "pangling" kalau ini adalah sebuah terminal bus.

Banyak orang di forum internet berspekulasi pembangunan Terminal Tirtonadi ini ditengarai karena ketidakharmonisan Pemkot Solo dan Pemkab Boyolali terkait perbaikan Bandara Internasional Adi Soemarmo. Mungkin banyak yang tidak tahu, meskipun sering disebut bandaranya Wong Solo, Adi Soemarmo sebenarnya berada di lahan milik Kabupaten Boyolali. Atas alasan tersebut sehingga Pemkot Solo lebih memilih memperbaiki terminal bus mereka sendiri daripada menuai masalah gara-gara ingin memperbaiki bandara milik tetangga.

Saat ini pembangunan Terminal Tirtonadi bahkan belum rampung 50%, namun cita rasa sebuah bandara sudah terasa disini. Sosialisasi pun dilakukan di sekitar terminal, bagaimana mereka melewati boarding pass, menggunakan kartu peron seharga 500 rupiah untuk digunakan ke alat automatic detector, masuk menuju ruang tunggu yang dapat menampung 300 orang dan tiket yang dapat dibeli secara online by name by adress, melihat boarding screen untuk mengamati jadwal keberangkatan dan rute bus, dan lain sebagainya.

Jika kalian masih ingat, ini adalah penampakan Terminal Tirtonadi yang lama.


Dan berikut ini penampakan Terminal Tirtonadi yang baru.


Keren kan? Semoga saja fasilitas yang sudah baik seperti ini tidak dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. insenia-id.blogspot.com

Teknologi yang Akan Dilupakan Anak Cucu Kita

"Dan mungkin suatu saat nanti anak cucu kita akan tidak percaya saat ia bertanya benda apa yang ada di dalam logo WhatsApp dan kita menjawab benda tersebut adalah telepon"
Hai guys! Kemajuan teknologi sekarang secara perlahan telah menggerus dan meninggalkan teknologi sebelumnya. Apa yang disebut canggih saat itu akan menjadi yang tertinggal saat ini, begitu juga apa yang disebut canggih pada hari ini akan menjadi yang tertinggal di masa depan. Berikut ini merupakan beberapa teknologi yang sekarang sudah mulai ditinggalkan dan akan dilupakan oleh anak cucu kita.

1. Kaset Pita


Generasi mendatang mungkin tak pernah tahu kegunaan alat yang satu ini. Padahal kaset pita begitu populer pada jamannya dulu. Terdiri dari dua side yaitu side A dan side B, penikmat musik menggunakan kaset pita pasti tak asing dengan pensil atau gunting untuk memutar dan mengencangkan pita yang kendor.

2. Walkman


Sebenarnya nama resmi alat ini adalah pemutar kaset portable, namun kebanyakan orang Indonesia lebih suka menyebutnya dengan nama "Walkman" yang notabene merupakan nama sebuah merk gadget musik keluaran Sony. Dirilis pada tahun 1979, Walkman juga disebut Soundabout di Amerika, Freestyle di Swedia dan Stowaway di Inggris.

3. Floppy Disk


Floppy disk atau orang lebih umum menyebutnya disket merupakan sebuah media penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur dan dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi. Kapasitas cakram disket yang paling umum adalah 1,44 MB, karena kapasitasnya yang kecil tersebut disket mudah dilupakan dan orang-orang lebih beralih ke CD-RW maupun Flashdisk.

4. Mesin Ketik


Mesin ketik adalah alat untuk menulis pada kertas berwujud huruf-huruf yang apabila diketik akan muncul di kertas tersebut. Kurang lebih hampir mirip dengan fungsi keyboard pada komputer, hanya saja mesin ketik langsung menulisnya pada kertas dan tidak dapat dikopi, disimpan, atau dihapus.

5. Telepon


Meskipun telepon genggam kini telah menjelma menjadi smartphone dan dimiliki hampir setiap orang, namun telepon rumah sudah mulai dilupakan. Beberapa orang masih menggunakannya di rumah atau di kantor, namun sebagian hanya berfungsi sebagai formalitas atau hiasan saja, karena nyatanya jarang digunakan. Dan mungkin suatu saat nanti anak cucu kita akan tidak percaya saat ia bertanya benda apa yang ada di dalam logo WhatsApp dan kita menjawab benda tersebut adalah telepon.

insenia-id.blogspot.com